
Perak, Malaysia — 28–29 Oktober 2025.
Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia menjadi saksi terselenggaranya kegiatan Implementasi dan Desiminasi Model Inovasi Pembelajaran Aktual “ASYIK, ATIK & SIUUL” karya Dr. Sri Watini, M.Pd, Wakil Rektor universitas Panca Sakti Bekasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkenalkan inovasi pembelajaran khas Indonesia yang telah dipatenkan secara resmi dan diakui memiliki keunikan serta relevansi tinggi terhadap perkembangan pendidikan abad ke-21.
Tujuan Kegiatan
Tujuan utama kegiatan ini adalah melaksanakan desiminasi Model Inovasi Pembelajaran yang terdiri dari Model ASYIK, Model ATIK, dan Model SIUUL, hasil cipta Dr. Sri Watini, M.Pd.
Ketiga model tersebut dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini, yaitu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, humanis, dan berkarakter.
1. Model ASYIK (Aman, Senang, Yakin dan Percaya Diri, Inovatif, dan Kreatif)
Model ASYIK merupakan pendekatan pembelajaran yang unik dan khas, dengan karakteristik 3B (Bermain, Bernyanyi, dan Bergerak) yang dilengkapi dengan lagu dan reward ASYIK.
Pendekatan ini dirancang agar peserta didik merasa senang, aman, dan penuh semangat selama proses belajar berlangsung.
Filosofi dasar model ini berangkat dari keyakinan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang sempurna dengan potensi yang beragam. Dalam menghadapi tantangan kehidupan, setiap individu dituntut untuk percaya diri, pantang menyerah, dan tetap bahagia dalam menyelesaikan permasalahan.
Melalui suasana belajar yang menyenangkan, peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan karakter positif dan mental tangguh.
2. Model ATIK (Amati, Tiru, Kerjakan)
Model ATIK difokuskan pada pembelajaran motorik, kinestetik, dan kognitif, yang mendorong peserta didik untuk belajar melalui proses observasi, imitasi, dan aksi nyata.
Model ini terinspirasi dari fitrah manusia sebagai makhluk pembelajar yang selalu mengamati ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber pengetahuan dan inspirasi.
Melalui model ATIK, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis, berkarakter, serta memiliki kecerdasan spiritual dan intelektual. Pendekatan ini juga menumbuhkan kemampuan reflektif dan kolaboratif, sesuai dengan arah pendidikan modern yang menuntut keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai spiritual.
3️⃣ Model SIUUL (Simak, Ucap, Ulangi)
Model SIUUL merupakan inovasi pembelajaran yang dirancang khusus untuk pengembangan kemampuan berbicara dan membaca, terutama bagi anak-anak dengan hambatan komunikasi (speech delay).
Filosofi dari model ini berlandaskan nilai-nilai keislaman, yang menekankan pentingnya kesabaran dan kasih sayang dalam proses belajar.
Dr. Sri Watini menjelaskan bahwa dalam model ini, hormon endorfin yang berperan dalam menciptakan ketenangan dan kenyamanan sangat penting diaktifkan melalui pendekatan afektif dan penuh empati. Reward berupa pelukan menjadi simbol penghargaan yang bermakna, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang memerlukan sentuhan emosional dan kesabaran ekstra dalam proses pendidikannya.
Kolaborasi Pendidikan Indonesia–Malaysia
Melalui kegiatan ini, Dr. Sri Watini berharap agar inovasi pembelajaran “ASYIK, ATIK & SIUUL” dapat memberikan inspirasi dan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan internasional, sekaligus memperkuat kerja sama antara Universitas Panca Sakti Bekasi dan UPSI Malaysia di bidang penelitian, publikasi ilmiah, serta pertukaran akademik dosen dan mahasiswa.
“Pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga proses membangun karakter, kebahagiaan, dan kasih sayang. Tiga model ini saya dedikasikan untuk menciptakan pembelajaran yang penuh makna dan cinta,” Pungkas Dr. Sri Watini, M.Pd. (goldy sjs)