Bekasi
Rumah Tahfiz Quranuna Indonesia merupakan lembaga pembelajaran Al-Qur’an yang diperuntukkan bagi para remaja putri yang ingin mendalami ilmu tajwid sekaligus mengahafalkannya.
Hari ini, Sabtu 24 Juni 2023, mengelar tasyakuran prosesi wisuda santriawati yang hafal 30 Juz Al-Qur’an, bertempat di aula gedung serbaguna RW 04 Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Pengurus Yayasan, Ustadz K.H. Ahmad Sahal Hasan, Lc mengungkapkan rasa syukur atas wisuda ke VI Rumah Qur’anuna Indonesia “Alhamdulillah hari ini kami mengantarkan santriwati dalam wisuda ke VI lulus dengan hafalan 30 Juz Al-Qur’an, hingga sampai angkatan ke VI ini, total kurang lebih 170 lulusan penghapal quran” ungkapnya.
ketika ditanya mengapa hanya untuk wanita, beliau menyampaikan bahwa Yayasan Qur’anuna sudah memiliki Pesantren dengan jenjang pendidikan setingkat SMP di Karawang.
“Karena permintaan banyak pihak, Alhamdulillah Yayasan Qur’anuna Indonesia sudah membuka lembaga pendidikan pesantren terpadu dengan menyelenggarakan program pendidikan formal setingkat SMP di Kabupaten Karawang Jawa Barat” pungkasnya.
rasa syukur dan bahagia juga dirasakan keluarga santriwati yang baru saja lulus dengan hafalan 30 Juz. langsung saja team menjumpai orangtua santriwaty untuk mengetahui bagaimana pesan dan kesannya
Aidil Indra, adalah ayah dari ananda Adira Rasya Wafira yang diwisuda hari ini, beliau mengatakan bahwa “Paska lulus dari SDIT, ananda yang meminta untuk fokus dengan Al-Qur’an, maka kami orangtua mensupport penuh keinginan tersebut, dan alhamdulillah kami dipertemukan dengan Rumah Tahfiz Qur’anuna Indonesia ini, yang sangat baik dalam pengajaran, memotivasi dan membimbing ananda hingga berhasil menghafal 30 Juz, tinggal ananda harus sering muroja’ah (mengulang hafalan-Red)” Pungkasnya.
Team juga sempat menguji beberapa santriawati dengan sambung ayat, dan Alhamdulillah mereka bisa menjawab dengan lancar sambung ayat ke 36 dari Surat Muhammad.
akhirnya kami mencari tahu bagaimana teknik pembelajaran hingga mudah menghafal A-Qur’an, maka kami temui guru / musyrifah yaitu Ustadzah Devi. Beliau menjelaskan “sebenarnya tidak ada yang khusus, hanya saja kami menerapkan 2 teknik pengajaran yaitu ritma otak dan bil ghoib, yaitu dengan menggunakan kode-kode angka untuk tajwidnya, lalu mengulang-ngulang hafalan dan menyetorkan hafalan ke musyrifahnya” jelasnya. (5Nov)